Pasar tradisional tengah mengalami banyak
tantangan. Ekspansi besar-besaran pasar modern di daerahdaerah
telah menghadapkan para pedagang kecil pada
persaingan terbuka yang keras. Saat ini jaringan peritel
modern telah memukul mundur pasar tradisional. Peritel
modern menguasai pasar hampir di seluruh daerah di
Indonesia, mulai dari tingkat provinsi hingga dusun-dusun.
Persaingan menjadi tidak seimbang karena perbedaan
modal antara pedagang di pasar tradisional dengan peritel
modern. Modal para pedagang tradisional, umumnya berasal
dari individu dan kecil. Sedangkan modal para peritel modern
besar dan menggunakan sistem jejaring. Sistem jejaring inilah
yang membuat para peritel modern kembali diuntungkan
dari segi harga.
Selain modal dan jaringan, pasar tradisional juga kalah dari
segi tempat.
Sebagian besar pasar tradisional di Indonesia
kumuh, penataannya kacau, berbeda dengan pasar modern
yang memiliki tempat yang nyaman dan efisien. Toko yang
ber-AC, barang-barang yang teratur rapi, tanpa ada proses
tawar menawar dan menggunakan mesin di bagian kasir,
menawarkan efisieni dan kenyaman bagi pembeli. Hal-hal
semacam inilah yang tidak dimiliki oleh pasar tradisional.
Namun pasar tradisional juga memiliki kelebihankelebihan
dibandingkan dengan pasar modern. Kelebihan
tersebut diantaranya adalah7
:
1. Di pasar tradisional pembeli dapat melakukan tawar
menawar harga dengan pedagang.
2. Harga yang ditawar cukup terjangkau.
3. Secara budaya pasar tradisional merupakan tempat
publik dimana terjadi interaksi sosial.
Dari banyak sisi, pasar tradisional tidak lebih baik dari
pasar modern, apalagi karakter masyarakat saat ini lebih
menyukai tempat belanja yang nyaman dan efisien dan hal
inilah yang ditawarkan oleh pasar modern. Pasar tradisional
tidak memiliki dua hal tersebut karena keterbatasan modal.
Dan hal inilah yang harus dijembatani pemerintah. Kebijakan
revitalisasi pasar adalah cara yang tepat untuk mengatasi
ketimpangan ini.
Jika pergi ke pasar tradisional anda lebih banyak membantu usaha mikro, dan berbelanja ke pasar modern sama saja membesarkan konglomerat yang mungkinkah membuat makmur para karyawannya? Mungkin kelak tanpa sistem kontrak? Akankah seperti itu....?
No comments:
Post a Comment