Wednesday, 24 February 2016

Pasar Tradisional Semakin Terhimpit

Pasar tradisional tengah mengalami banyak tantangan. Ekspansi besar-besaran pasar modern di daerahdaerah telah menghadapkan para pedagang kecil pada persaingan terbuka yang keras. Saat ini jaringan peritel modern telah memukul mundur pasar tradisional. Peritel modern menguasai pasar hampir di seluruh daerah di Indonesia, mulai dari tingkat provinsi hingga dusun-dusun.

Persaingan menjadi tidak seimbang karena perbedaan modal antara pedagang di pasar tradisional dengan peritel modern. Modal para pedagang tradisional, umumnya berasal dari individu dan kecil. Sedangkan modal para peritel modern besar dan menggunakan sistem jejaring. Sistem jejaring inilah yang membuat para peritel modern kembali diuntungkan dari segi harga. Selain modal dan jaringan, pasar tradisional juga kalah dari segi tempat.

Sebagian besar pasar tradisional di Indonesia kumuh, penataannya kacau, berbeda dengan pasar modern yang memiliki tempat yang nyaman dan efisien. Toko yang ber-AC, barang-barang yang teratur rapi, tanpa ada proses tawar menawar dan menggunakan mesin di bagian kasir, menawarkan efisieni dan kenyaman bagi pembeli. Hal-hal semacam inilah yang tidak dimiliki oleh pasar tradisional. Namun pasar tradisional juga memiliki kelebihankelebihan dibandingkan dengan pasar modern. Kelebihan tersebut diantaranya adalah7 :

1. Di pasar tradisional pembeli dapat melakukan tawar menawar harga dengan pedagang.
2. Harga yang ditawar cukup terjangkau. 3. Secara budaya pasar tradisional merupakan tempat publik dimana terjadi interaksi sosial. Dari banyak sisi, pasar tradisional tidak lebih baik dari pasar modern, apalagi karakter masyarakat saat ini lebih menyukai tempat belanja yang nyaman dan efisien dan hal inilah yang ditawarkan oleh pasar modern. Pasar tradisional tidak memiliki dua hal tersebut karena keterbatasan modal. Dan hal inilah yang harus dijembatani pemerintah. Kebijakan revitalisasi pasar adalah cara yang tepat untuk mengatasi ketimpangan ini.

Jika pergi ke pasar tradisional anda lebih banyak membantu usaha mikro, dan berbelanja ke pasar modern sama saja membesarkan konglomerat yang mungkinkah membuat makmur para karyawannya? Mungkin kelak tanpa sistem kontrak? Akankah seperti itu....?


No comments:

Post a Comment