Wednesday, 15 February 2012

Surga Aksesoris di Pasar Asemka



Menghadapi perdagangan bebas, membuat produk import semakin mudah masuk kedalam pasar dalam negeri. Barang import juga mulai bersaing dengan barang lokal, hal ini sudah terjadi dipusat perdagangan wilayah DKI Jakarta, salah satunya di Pasar Pagi Asemka, Jakarta Barat.
Pasar yang letaknya tidak jauh dari kawasan wisata Kota Tua yaitu di Jalan Asemka Raya, kelurahan Pinangsia, kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Merupakan pusat grosir barang dagangan  yang tergolong lengkap dan bervariatif pada jenis barang yang diperjualbelikan, harga yang ditawarkan relatif murah dan terjangkau, adapula sebagian pedagang yang melayani pembeli secara eceran, itu semua tergantung jenis barang dan kebijakan dari penjual di toko tersebut.
Barang yang diperdagangkan di Pasar Pagi Asemka dan sekitarnya, hampir 80% adalah barang import berasal dari Cina dan negara lain yang masuk ke Indonesia. Hal ini dituturkan oleh Reyno Susanti (31) wanita pedagang aneka fancy di Pasar Pagi Asemka.
Barang import memiliki keunggulan tersendiri dibanding produk lokal yang ada, yaitu lebih memiliki kualitas barang yang lebih bagus walaupun harganya lebih tinggi dibandingkan barang lokal seperti tempat makanan, untuk barang lokal dijual seharga Rp 8000/pcs sedangkan untuk barang import dijual dengan harga Rp 25.000/pcs, harga tersebut adalah harga grosir dan jika dihitung perbandingannya sangat jauh selisih harganya, itu semua dapat dilihat dari kualitas barang. untuk membedakan jenis barang lokal dan barang import pada produk fancy kebanyakan barang import memiliki karakter disney seperti gambar kartun Hello kitty, Angry bird, dan Barbie pada barang tersebut dan pada barang lokal hanya menggunakan gambar boneka bahkan ada juga yang polos, perbandingan lain bisa dilihat dari bahan yang digunakan, barang import memiliki kualitas bahan yang bagus dibanding lokal dan memiliki daya tarik tersendiri jika dilihat dari pandangan mata serta mudah untuk dijual kepada pembeli, ucap Reno Susanti .
Tanggapan yang sama juga dilontarkan oleh Ridho, pedagang aneka fancy dan alat tulis yang bersebelahan dengan toko fancy reno susanti digedung asemka ini, Ia mengatakan barang yang dijualnya lebih banyak bersal dari cina yang didatangkan oleh para sales importir yang datang menawarkan barang ke toko. Ridho lebih banyak memilih menjual barang import karena kualitas barang lebih bagus dibanding barang lokal.
Banyaknya pedagang yang berjualan di Pasar Pagi Asemka ini, menimbulkan persaingan dengan jenis barang yang berbeda, sebagian besar jenis barang yang diperjualbelikan adalah jenis barang jadi yang dikirim dengan jumlah besar dari para pemasok pada tiap tokonya dan harga yang didapatpun tentu berbeda dilihat dari tiap jenis barang dan kualitasnya. Tidak semua mengakui barang import yang didapat lebih mahal dibanding harga barang lokal, seperti pengakuan Bapak Agus (33) seorang pedagang aksesoris, lima tahun sudah ia menjalani usaha ini sampai berkembang dan memiliki tiga toko aksesoris yang diberi nama toko arief accesoris di pasar pagi asemka.
Barang yang ada ditoko aksesoris ini hampir semua merupakan barang import yang berasal dari cina, alasannya karena barang aksesoris import yang saya dapatkan lebih murah dengan kualitas yang bagus, sehingga lebih mudah untuk menjualnya dan lebih banyak ungtung yang dihasilkan, ucap arif.
Berbeda dengan pedagang aksesoris lainnya, seperti toko Iqbal Harapan accesoris, pemilik toko yang bernama Iqbal dengan santai ia mengakui barang yang ditokonya lebih banyak barang yang berasal dari lokal karena tidak semua barang import itu memiliki kualitas yang bagus dan harga yang murah, antara barang lokal dan import menurut saya tidak berbeda jauh, yang menjadi perbedaan yaitu pada proses perakitan pada barang lokal dilakukan di dalam negeri tetapi dengan bahan barang yang didatangkan dari cina dan jika dilihat barang yang berasal dari import lebih rapi dan bagus.
Barang yang ditawarkan ditoko ini terdapat berbagai jenis aksesoris seperti kalung, gelang, cincin, tas, gantungan kunci, dan tasbih. Barang ini didatangkan dari berbagai daerah untuk kalung, gantungan kunci dan tas didatangkan dari cina memalui importir, dan pada barang jenis gelang, kalung dan cincin didatangkan dari Jakarta serta pada jenis tasbih didatangkan dari daerah Jember, Jawa Timur. Namun omset yang didapatkan, sepertinya iqbal tidak bisa menyebutkan karena menurutnya ini adalah rahasia perusahaan yang tidak boleh dibeberkan untuk umum. Di toko ini harga barang yang ditawarkan cukup terjangkau mulai kisaran harga Rp 120.000/gros sampai harga yang paling mahal yaitu pada kalung import mencapai harga Rp 1.800.000/gros. Dari jenis barang yang dijual ditoko ini, jenis kalung lokal yang paling sering sering dicari pembeli untuk dijual kembali karena kebnyakan yang datang berbelanja di toko ini adalah para pedagang, langganan yang datang ke toko aksesoris ini bukan hanya dari Jakarta saja, dari luar daerah pun seperti daerah sumatra,jawa dan sekitarnya juga sering berbelanja dengan pemesanan memalui telpon dan barang dikirim melalui jasa pengiriman.
Dipasar Pagi Asemka ini bukan hanya menjual fancy dan aksesoris saja, seperti boneka, mainan, payung handuk, kosmetik, alat rumah tangga, tekstil dan barang-barang lainnya yang masih banyak lagi karena pasar ini merupakan salah satu pasar yang lengkap yang ada di jakarta.
Dari sekian banyak jenis barang yang berada dipasar pagi asemka ini tidak semua berasal dari import namun ada juga yang berasal dari lokal,karena lain barang lain harga dan kualitasnya, seperti pada toko Jaya Makmur penjual aksesoris natal lebih memilih barang lokal dibanding import karena barang lokal memiliki kualitas yang lebih bagus dan untuk barang lokal lebih hemat karena modal lebih murah dan pemesanannya pun lebih mudah.
Hal ini dikatakan oleh Bapak Yono (51) sebagai pemilik toko Jaya Makmur yang menjual perlengkapan natal, menyambut Hari Raya Natal toko ini menyediakan aksesoris natal seperti pohon natal, lampu-lampu, lonceng mas, boneka, pita dan pajangan natal lainnya. Barang ini diperoleh dari pengrajin lokal di daerah Bogor dan Bandung. Harga aksessoris yang ditawarkan oleh toko ini relative terjangkau. Seperti pada lampu-lampu hiasan natal, harga yang ditawarkan mulai dari 20 ribu hingga 150 ribu per paket. Sedangkan pohon natal mulai dengan harga 95 ribu hingga 265 juta rupiah . Mahal murahnya harga tersebut tergantung pada ukuran dan kualitas pohon natal.
Mendekati hari raya natal, toko aksesoris di Pasar Pagi Asemka diserbu oleh para pembeli musiman.  Mereka mengakui Pasar Pagi Asemka adalah pasar yang lengkap jenis barangnya dan harganya pun terjangkau . Ibu Oliv salah satu pembeli aksessoris yang berasal dari Tanggerang mengakui di Pasar Pagi Asemka ini barang yang dijual mempunyai banyak pilihan dan kualitas barangnya juga bagus. Jika dilihat dari bentuk dan motif serta kualitas bahan, barang import lebih menarik dibanding barang lokal.  Pembeli lainnya, Citra (21) asal Rempoa, Jakarta Selatan, juga mengakui harga barang di Pasar Asemka relative murah dan kualitasnya pun bagus, baik itu barang import maupun barang lokal.
Situasi ini yang menyebabkan terjadinya persaingan antara barang import dan barang lokal yang ada di Pasar Pagi Asemka. Dengan semakin menjamurnya barang import di Pasar Pagi Asemka dapat menyaingi barang lokal dari segi harga dan kualitas, bahkan dapat mematikan usaha pengrajin lokal . Sebagai warga Negara Indonesia seharusnya kita mencintai produk dalam negeri dibanding dengan produk import yang masuk ke Indonesia, agar produk lokal juga bisa menunjukkan kualitasnya dengan harga yang bersaing di dalam maupun luar negeri.

Wildanu Firdaus




No comments:

Post a Comment